Wajah Andrie semakin pucat ketika aksinya membantu teman-temannya ketahuan oleh gurunya.
Sungguh Andrie tak percaya bahwa aksinya kali ini ketahuan. Padahal dia sudah melakukannya berkali-kali terhadap guru-gurunya.
Tapi kali ini dia kena batunya. Usahanya untuk membantu teman-temannya ketika ulangan berakhir di tangan guru barunya.
“ Memalukan ...” bentak guru barunya. “ Kalian sebagai generasi penerus bangsa tak pantas berbuat seperti ini. Kalau kalian ingin pandai, kalian harus rajin belajar! Jangan hanya mengharap belas kasihan. Bapak percaya kalian bukan anak-anak bodoh. Kalian cuma malas.”
Andrie masih tertunduk malu di depan kelas. Dia mengiakan perkataan guru barunya. Sebenarnya dia sadar bahwa apa yang dilakukan selama ini salah. Dia cuma kasihan melihat teman-temannya yang selalu minta tolong.
Saat itu dia tak kuasa menolak permintaan Dita yang duduk di sebelahnya. Begitu pula Arman yang berada di pojok juga selalu memberi kode minta tolong.
Kini nasi sudah menjadi bubur. Andrie siap menerima sanksi yang diberikan gurunya. Dan dalam hatipun dia berjanji untuk tak mengulangi lagi. Dia sudah kapok.... (@)
0 Komentar Anda