SEBUAH KATA MAAF (SHINTA NOVIA S)

SEBUAH KATA MAAF
OLEH SHINTA (KELAS VI)
Kertas yang kupegang sejak tadi masih kosong. Tak satupun aku berhasil menjawab soal-soal yang ditugaskan guruku.
“ Bodoh, mengapa aku dulu tergesa-gesa mengambil keputusan,” gerutuku menyesali perbuatan ku tempo hari.
Memang seharusnya kejadian tempo hari tak perlu terjadi. Padahal aku sudah menganggap kak Ara seperti kakakku sendiri. Dia baik, jujur, dan asyik bila diajak ngobrol. Aku salut pada prinsip hidupnya. Yaitu selalu berusaha dan pantang mundur. Dia bercita-cita agar hidupnya kelak menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Setiap ada PR aku selalu minta tolong kepadanya. Diapun tak keberatan untuk menolong. Bahkan semua tugas-tugasku dia yang mengerjakannya. Kadang-kadang diapun menegurku karena tak mau mengerjakan PR sendiri. Namun , aku memang bandel. Sarannya tak pernah aku gubris. Malah aku asyik sendiri ber SMS ria.
“ Dik, jangan SMS-an aja. Kakak sudah membantumu. Kamu malah bermain aja, “ tegur Kak Ara.
“ Biarin aja..!” kataku cuek.
“ Kalau begitu nich.. kerjain sendiri, “ jawab Kak Ara jengkel.
Sejak saat itu Kak Ara tak mau lagi menyapaku. Setiap ku panggil dia tak mau menjawab. Kedekati dia pergi. Kutanya dia tak menjawab. Akhirnya aku sebel sendiri.
Sebenarnya ayah dan ibuku pernah mencoba mendamaikan. Tapi tak berhasil. Kini aku menyadari betapa berartinya seorang sahabat. Andai saja waktu itu aku mau mengalah mungkin kejadian seperti ini tak akan terjadi.
Aku tersentak kaget. Suara HP ku mengusik lamunanku. Segera kuraih dan ternyata SMS dari Kak Ara.
“ Maafkan aku Dik..”
Tanpa pikir panjang akupun membalas “ Aku juga minta maaf Kak. Aku menyesal....” tulisku.

Tweet

Postingan terkait: